Pasar Bunder Menjadi Lokasi Kunjungan Lapangan Kegiatan Pelatihan Program Pasar Sehat

Wabah Flu Burung (Avian Influenza) di Indonesia yang menyerang unggas pada tahun 2003 dan kemudian menyerang manusia dan mengakibatkan korban meninggal telah menyadarkan banyak pihak untuk membenahi kondisi pasar tradisional di Indonesia, hal ini disebabkan karena diduga pasar tradisional adalah salah satu mata rantai yang sangat rentan dari replikasi virus Flu Burung. Selain itu kondisi pasar tradisional selama ini belum bisa dilepaskan dari kesan semrawut, becek, kotor dan bau tidak sedap yang membuat sebagian anggota masyarakat enggan berkunjung ke pasar tradisional. Belum lagi bermunculannya pasar modern seperti minimarket yang mulai merambah pe pemukiman penduduk juga telah membuat posisi pasar tradisional semakin terdesak. Untuk mencoba mengatasi semua permasalahan tersebut, Departemen Kesehatan RI telah mencoba membuat model percontohan Pasar Sehat di Indonesia. Salah satu pasar tradisional yang menjadi percontohan Pasar Sehat dari Departemen Kesehatan RI adalah Pasar Bunder Sragen yang dikelola oleh Dinas Perdagangan dan Perpajakan Daerah (DP2D). Menurut Kepmenkes Nomor 519/Menkes/SK/VI/2008 yang dimaksud dengan Pasar Sehat adalah kondisi pasar yang bersih, aman, nyaman dan sehat yang terwujud melalui kerjasama seluruh stakeholder terkait dalam menyediakan bahan pangan yang aman dan bergizi bagi masyarakat. Yang dimaksud dengan Stakeholder disini adalah semua pemangku kepentingan di pasar, baik dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, pengelola pasar, pemasok, penjual, pekerja pasar dan juga dari konsumen. Salah satu strategi untuk mengembangkan program pasar sehat adalah dengan mengadakan pelatihan tentang manajemen pasar sehat agar semua stakeholder akrab dengan konsep pasar sehat dan juga meningkatkan kapasitasnya sehingga bisa memberi informasi, edukasi dan mengkomunikasikan Pasar Sehat ke orang lain.

Pada hari Kamis sampai dengan Sabtu (5-7 Agustus) bertempat di Gedung PKPRI Sragen telah diadakan kegiatan Pelatihan Manajemen Program Pasar Sehat. Pelatihan tersebut merupakan hasil kerjasama antara Departemen Kesehatan dan WHO (World Health Organization) dan didanai oleh Komisi Eropa. Acara pelatihan dibuka oleh Assistan II Sekda Sragen, Ir. Endang Handayani, MM. Turut hadir dalam acara pembukaan pelatihan dr. H. Joko Irnugroho, M.Kes selaku Kepala Dinas Kesehatan dan Drs Adi Dwijantoro selaku Kepala Dinas Perdagangan dan Perpajakan Daerah (DP2D) Kabupaten Sragen. 

Fasilitator dari pelatihan tersebut berasal dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Prov. Jawa Tengah, Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen dan juga dari Dinas Perdagangan dan Perpajakan Daerah (DP2D) Kab. Sragen. Peserta pelatihan sebanyak 30 orang berasal dari perwakilan Dinas terkait, pengelola pasar dan juga perwakilan dari paguyuban pedagang pasar. Dalam pelatihan selama 3 hari tersebut peserta mendapatkan materi mengenai Gambaran Flu Burung di Indonesia, Prinsip-Prinsip Pasar Sehat, Memperkuat Biosekuriti Sepanjang Rantai Pangan, Pengenalan HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) dan Pengembangan dan Manajemen Model Pasar Sehat di Indonesia. Dalam pelatihan juga diadakan kegiatan studi lapangan ke Pasar Bunder untuk mencoba menilai kondisi pasar menggunakan variabel sesuai Kepmenkes Nomor 519/Menkes/SK/VI/2008. Variabel yang dinilai diantaranya mengenai kondisi sarana dan prasarana pasar, sanitasi, perilaku hidup bersih dan sehat dari komunitas pasar, keamanan pasar dan fasilitas pendukung lainnya. Dari beberapa variabel penilaian yang ada sebuah Pasar dikategorikan sehat bila mempunyai skore antara 7500 – 1000, kurang sehat bila skorenya 6000 – 7499 dan bila skorenya kurang dari 6000 maka pasar tersebut dikategorikan tidak sehat. (Aan_DP2D)

berita terkait : http://dp2d.sragenkab.go.id

Tinggalkan komentar